Setelah mengeluarkan processor dari wadahnya, buka pengait processor pada motherboard, setiap motherboard engsel pengait berbeda-beda bisa kiri atau kanan (dua-duanya gak mungkin wkwkwkwkwk).
Ambil prosesor dengan tangan dan letakkan di socket prosesor pada motherboard. Hati-hati dalam memasasng prosesor, cari kecocokan motif di empat ujung prosesor yang sama dengan slotnya. Jika motif sesuai, masukkan prosesor tanpa ditekan. jika kurang pas jangan ditekan, itu berarti belum benar dalam memasukkan prosesor. Jika dipaksa ditekan maka kaki-kaki processor bisa patah dan processor tidak dapat digunakan lagi. Coba posisi lain sampai prosesor benar-benar terpasang dengan sempurna.
Jika processor sudah diletakkan dengan benar maka tutup processor dengan pengait.
Jika sudah berikan processor thermal paste. Karena berdasarkan penelitian para ahli...ciee...diantara processor dan heatsink (nanti dijelaskan kegunaannya) ada celah sangat sedikit sehingga memungkinkan udara & debu masuk, sehingga panas dari processor tidak dapat di alirkan ke heatsink dengan baik. Itulah yang menyebabkan processor cepat rusak. Jadi dengan thermal paste maka otomatis akan menutup celah dan mempercepat mengalirnya panas dari processor ke heatsink.
Sesudah itu pasang heatsink + fan diatas processor. Heatsink berguna untuk melepaskan panas dari processor secara pasif, sedangkan fan berguna membantu heatsink untuk melepaskan panas.
2. Memasang RAM
Sebelum memasang ram kita cocokan dulu jenis RAMnya DDR/SDR/(whatever lah) dengan slot yang ada di motherboard. Setelah itu kita paskan/cocokan posisi RAM dengan slot RAM yang ada di motherboard
Setelah itu kita buka pengunci RAM, tempelkan RAM, lalu kunci lagi pengunci RAMnya.
3. Memasangkan Motherboard ke Casing
Pasang Power Supply, lalu kencangkan dengan menggunakan mur.
Setelah itu kita pasangkan Motherboard ke CPU (tapi gently ya....)
Lalu pasang POWER CONNECTOR , hati-hati jangan terbalik karena jika salah bisa menyebabkan motherboard terbakar dan rusak.
Setelah itu pasang kabel konektor power/restart/hdd lad/power lad dan lain-lain pad konektor yang terdapat di motherboard.
4. Memasang Hard Disk
Setelah itu kita bisa memasangkan perangkat lainnya seperti Hard Disk, Hard Disk dibagi dua yaitu, Pata dan Sata. Kalo masalah performa ya jelaslah Sata lebih baik, kedua tipe tersebut memiliki slot tersendiri.
Nah untuk tipe PATA, karena sifatnya Parrallel maka apabila pasang HD lebih dari satu harus ada perbedaan kedudukan yang satu MASTER yang satu lagi SLAVE. Cara membuat perbedaannya adalah dengan menyetel JUMPER di tiap HD. Hal itu dilakukan agar kedua HD tidak bentrok dan agar dapat di detect BIOS.
Pada dasarnya sama dengan memasang Hard Disk Sata, jadi kalo mau lebih dari 2 jumpernya diset yang satu ke MASTER dan yang satu lagi ke SLAVE.
6. Memasang Kartu Grafis
Memasang Kartu Grafis harus benar-benar pas, jangan longgar, jika tidak benar memasangnya maka komputer tidak dapat mendetect Kartu Grafis tersebut, sehingga tidak akan ada tampilan pada monitor. Bahkan akibat yang lebih fatal adalah terbakarnya motherboard beserta Kartu Grafisnya.